Friday, February 12, 2010

saat hujan turun

diriku kini umpama anak burung
belum pandai terbang ke angkasa
sayapku patah
terkandas di bawah pohon
saat hujan turun
ingin berlindung di balik daun
namun daun gugur jatuh ke tanah
diterbangkan angin melayang jauh
kini kakiku pula terseliuh
oh hanya pada Tuhan ku mengadu
hanya pada diri ku merayu
teguhlah jangan kau jatuh

adakah tangan yang ingin membantu
adakah kasih yang ingin menyapu air mataku
~~~~~

Sunday, February 7, 2010

tentang hati

terduduk ku sejenak
memikikan tentang hati
mengapa amarah begitu mudah singgah
di hati bernama nurani ini
mengapa sedih senang benar terbit
mengapa kecewa mudah benar lalu

tidakkah kuberi santapan nuraniku ini
kurangkan kasih sayang yang kau miliki
mengapa sering mencari
teman untuk mengadu
sedang kau tahu
Allah xmungkin berpaling darimu

mengapa sering kutewas
untuk mendidik nurani ini
keras kejap seperti tembok batu
mengapa kau hanya tembok ais
mencair tiap waktu

patut kusyukuri
hakikat hatiku ini
namun xpatut kumengalah
untuk mengjarnya tabah

Saturday, February 6, 2010

penghargaan buatmu



kau,
tulang belakang kekuatanku
walau sukar kita bertemu
kau sering mengingatkanku kau di situ
walau kau menghilang saban waktu
ku tahu kau tetap mengingatiku(mungkin)








aku kini terlalu jauh kau tinggalkan
dalam nilaian ilmu keduniaan
betapa rendahnya aku disisimu
bukan hanya secara fizikal
juga ukuran ilmu di dada


namun,
itu bukan penghalang
kita terus bersama

terima kasihku
penghargaanku buatmu
kerana menumpangkan kasih

pada anak kecil yang terasing ini
kau menghulurkan kasih
tika ku kehilangan kasih seorang abang
kau menghulurkan sayang

tika kusepi tanpa teman

sesungguhnya
tiada ungkapan keiistimewaanmu

kaulah teman
kaulah sahabat
kaulah abang
kaulah insan

satu insan yang istimewa bagiku
hanya kamu